Islamic Hijri Calendar - Sticky Note

Arsip Web

Ahlan Wa Sahlan di Web Blog BEM STIBA Makassar, Salam Ukhuwah Selalu....(Admin http://www.bemstibamakassar.co.nr/)


oleh : Muhammad Ode Wahyu


Satu hal yang patut dibanggakan oleh kaum muslimin adalah mereka memliki Rabb yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang, Allah subhaanahu wata’aala. Tidak ada satu dosapun yang dilakukan oleh hamba hamba-Nya melainkan Allah subhaanahu wata’aala akan mengmpuni dosa mereka. Itulah salah satu diantara sifat sifat-Nya yang mulia.
Namun, terkdang syaithon dapat menembus benteng pertahanan seorang muslim yang kuat hingga ia menjatuhkannya dalam sebuah kesalahan dan kemaksiatan. Syaithon terus membisikkan kepadanya rayuan dan makarnya hingga muslim tersebut semakin jauh terjatuh terperosok dan akhirnya ia putus asa akan dirinya sendiri.
Manusia tidak sadar bahwa mereka memiliki Allah subhaanahu wata’aala. Dzat yang memiliki segalanya. Dzat yang memiliki langit dan bumi. Dzat yang Maha Kaya. Kepadanyalah semua akan di kembalikan. Kepada-Nya seluruh makhluk meminta tanpa mengurangi sedikitpun dari apa yang ada pada-Nya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam sebuah
hadits qudsi, Allah subhanahu wata’aala berfirman : wahai hamba hamba-Ku, sesungguhnya kalian selalu berbuat kesalahan di siang hari dan malam hari sedangkan Aku mengampuni segala dosa, maka mohon ampunlah kepada-Ku niscaya aku akan mengampuni kalian. Wahai hamba hamba-Ku, sesungguhnya kalian tidak akan dapat menimpakan mudharat kepada-Ku hingga kalian dapat memudharatkan-Ku, dan kalian tidak akan bisa memberikan manfaat kepada-Ku hingga kalian dapat memberi manfaat kepada-Ku. Wahai hamba hamba-Ku, jika seandainya sejak orang yang pertama di ciptakan hingga yang terakhir di ciptakan, seluruh manusia dan jin, keadaannya seperti seorang yang paling bertaqwa diantara kalian, maka hal itu tidak akan menambah kerajaan-Ku sedikitpun. Wahai hamba hamba-Ku seandainya sejak orang yang pertama diciptakan hingga yang terakhir diciptakan, seluruh jin dan manusia, keadaannya seperti seorang yang paling jahat diantara kalian maka hal tersebut tidak akan mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun. Wahai hamba hamba-Ku, seandainya sejak orang yang pertama diciptakan hingga yang terakhir diciptakan, seluruh jin dan manusia berdiri disatu tanah lapang, kemudian mereka semua meminta kepada-Ku, kemudian Aku memberikan satu persatu permintaan mereka, maka apa yang ada di sisi-Ku tidak akan berkurang kecuali seperti berkurangnya air laut di samudra yang luas ketika sebuah jarum dicelupkan kedalamnya kemudian jarum tersebut diangkat. (HR: Muslim)
Manusia adalah makhluq yang lemah, namun terkadang rasa sombong dan hawa nafsunya mengalahkan dirinya hingga ia berjalan di atas bumi dengan congkak dan angkuh. Iapun melupakan sesuatu yang berada diatasnya, ia lupa akan kewajiban kewajibannya kepada sesama manusia, terlebih hak hak Allah sunhaanahu wata’aala padanya yang belum ia penuhi. Demikinlah Allah subhaanahu wata’aala menciptkan manusia, sangat lemah, karena dari sifat itulah fitrahnya sebagai manusia ia membutuhkan Dzat yang Maha Besar, Dzat Yang Menciptkan seluruh Alam semesta. Hanya saja terkadang orang orang yang hatinya telah terkena penyakit lalai menghendaki agar manusia semua berpaliang sejauh jauhnya. Allah berfirman:
يُرِيدُ اللَّهُ لِيُبَيِّنَ لَكُمْ وَيَهْدِيَكُمْ سُنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَيَتُوبَ عَلَيْكُمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ (٢٦)وَاللَّهُ يُرِيدُ أَنْ يَتُوبَ عَلَيْكُمْ وَيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوَاتِ أَنْ تَمِيلُوا مَيْلا عَظِيمًا (٢٧)يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُخَفِّفَ عَنْكُمْ وَخُلِقَ الإنْسَانُ ضَعِيفًا (٢٨)
26. Allah hendak menerangkan (hukum syari'at-Nya) kepadamu, dan menunjukimu kepada jalan-jalan orang yang sebelum kamu (para Nabi dan shalihin) dan (hendak) menerima taubatmu. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana (27) dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran) (28) Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.
Tatkala manausia telah tenggelam dalam lautan kemaksiatan, seolah mata telah menjadi buta, telinga menjadi tuli dan hati tidak dapat lagi merasa. Keindahan dunia menjadikannya lupa akan hakikat diciptakannya dirinya di dunia ini. Namun ternyata Allah subhaanahu wata’aala Dzat yang merupkan Pemilik kerajaan langit dan bumi itu tidak pernah menutup pintu taubat selama nyawa belum berada di tenggorokan atau matahari terbit dari barat.
Rasa sayang-Nya akan hamba hamba-Nya sangat begitu besar hingga dalam sebuah hadits dikatakan bahwa Allah sangat senang tatkala meliihat seorang hamba yang taubat dari dosa dosanya.
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
عن أبي هريرو رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال: الله أشد فرحا بتوبة احدكم بضالته إذا وجدها
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: sungguh Allah lebih senang dengan taubat salah seorang diantara kalian daripada senangnya salah seorang yang kehilangan barang kemudian menemukannya. (HR. Bukhari)
Bahkan Allah begitu cemburu saat melihat hamba hamba-Nya berbuat sesuatu apa yang Ia haramkan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إن الله يغار و غيرة الله أن ياتي المؤمن ما حرم الله
Sesungguhnya Allah itu cemburu, dan kecmburuan-Nya itu tatkala seorang muslim mengerjakan apa apa yang Ia haramkan. (muttafaqun ‘alaihi)
Demikianlah gambaran betapa besarnya rasa sayang Allah suabhaanahu wata’aala pada hamba-Nya, maka sungguh sangat menyedihkan tatkala seorang muslim menukar rasa sayang yang begitu besar tersebut dengan kenikmatan dunia yang tidak lebih berharga dari sebilah sayap nyamuk tersebut.
Dalam sebuah hadits qudsi rassulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, Allah berfirman: Wahai anak Adam, sesungguhnya selama engkau berdoa dan mengharap kepada-Ku, Aku akan megampunimu atas dosa dosamu dan tidak Aku pedulikan lagi. Wahai anak Adam, seandainya dosa dosamu setinggi langit, kemudian engkau memohon ampun kepada-Ku, Aku akan mengampunimu, Wahai anak Adam sesungguhnya jika engkau datang kepada-Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi, kemudian engkau bertemu dengan-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun, sungguh Aku akan datang kepadamu dengan membawa ampunan sepenuh bumi pula. (HR: Tirmidzi,dan ia berkata hadist ini hasan)
Oleh karena itu, tidak ada kata, kecuali mulai dari sekarang kita bertaubat kepada Allah subhaanahu wata’aala, mengucapkan kalimat istigfar sebanyak banyaknya, karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha penyayang. Dunia begitu singkat tak terasa perputaran roda waktu berputar. Hari menjadi bulan dan bulan menjadi tahun dan silih berganti. Setiap hari banyaknya orang yang kembali ke kampung halamannya, negri akhirat. sedangkan maliakat maut telah bersiap siap datang menyapa kita dengan menarik nyawa yang ada dalam tubuh kita, mununggu giliran kita kapan tiba waktunya. Pintu akhiratpun terbuka, antara pintu surga dan neraka sementara kuncinya ada di tangan kita, amal amal yang telah kita perbuat.
Sungguh mengagumkan kisah seorang sahabat yang tatkala sakaratul maut hendak tiba menjemputnya ia menangis, ditanykan kepadanya apa yang membuatmu menangis? Apakah karena sedih akan berpisah dengan sanak keluargamu? Apakah sedih karena harta mu, namun beliau menjawab, sungguh aku takut, setelah ini aku tidak tahu akan kemana, entah itu surga atau neraka, semantara persiapanku masih begitu sangat sedikit.
Allah subhaanahu wata’aala berfirman:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (٥٣)
53. Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Wahai Rabb yang memiliki Kerajaan langit dan bumi, ampunulah kami atas dosa dosa kami karena sesungguhnya kami ini hanyalah manusia yang lemah yang tak berdaya. Wahai Rabb kami jika Engkau menakdirkan aku wafat pada hari ini maka jadikanlah kematianku tersebut dalam keadaan islam dan husnul khaatimah, wahai Rabb kami, jika senadainya Engkau menakdirkan kami wafat pada hari ini maka janganlah engaku mencabut ruh dari diri kami keculai telah Engkau ampuni dosa dosa kami seluruhnya,, wahai Rabb, sesungguhnya kami hanyalah manusia yang lemah Dan engkaulah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

0 komentar

Posting Komentar

Islamic Clock

Tegur Sapa

Galeri